Pengertian Reverse Engineering-kursus pemrograman di majalengka
Kita, khususnya gue tidak jarang mendengar istilah Reverse Engineering. Kalau mendengar istilah ini, seringkali akan dihubungkan dengan hacker atau cracker. Loh, emangnya apa urusannya hacker/cracker itu dengan reverse engineering?
Reverse engineering atau biasa disebut pun back engineering adalahproses pembelajaran (ekstraksi) pengetahuan, desain, atau apapun yang diciptakan manusia, yang lantas hasil ekstraksi (ilmu) tersebut dipakai kembali oleh orang yang mengerjakan proses itu untuk mereproduksi pengetahuan / desain maupun menciptakan sesuatu urusan baru menurut hasil ekstraksi pengetahuan di atas.
Proses yang digunakan seringkali melibatkan pembongkaran perangkat / sistem yang ada, yang lantas menghasilkan unsur yang lebih kecil / sederhana. Bagian yang lebih kecil itu lalu dipelajari dan dianalisa secara lebih detail faedah dan komponennya.
Terus apa tujuannya mengerjakan reverse engineering? Banyak hal, tergantung orangnya pun sih. Ada yang tujuannya guna have fun, untuk membetulkan sistem yang ada, guna membuat pengulangan sistem tersebut, bahkan guna kriminal laksana cracker (cracker adalahkependekan dari criminal hacker, yakni orang yang paling pandai dalam penguasaan sistem namun dipakai untuk destinasi kejahatan/tindak kriminal).
Beginilah tidak cukup lebih teknik hacker ataupun cracker bekerja. Mereka (kebanyakan) sebelumnya tidak tahu / tidak ikut tercebur dalam penciptaan sautu sistem. Namun, mereka mengerjakan reverse engineering dengan memecah/membagi sistem yang terdapat ke part / unsur yang lebih kecil lantas bagian itu dipelajari dan diteliti secara lebih rinci apa fungsinya. Jika mereka sudah dapat menguasai tiap bagiannya, tentunya bakal lebih gampang untuk menambah, mengurangi, pengulangan ataupun memodifikasi.
(Mungkin) khusus guna software, karena seringkali dalam penyaluran software tidak disertai / melulu disertai tidak banyak source code, hacker / cracker menganalisa input dan output dari aplikasi tersebut. Dari hasil analisa input dan output tersebut, hacker dapat menciptakan suatu faedah yang meniru tingkah laku faedah dari aplikasi yang ada. Misalnya begini:
Suatu aplikasi mempunyai faedah x, yang andai dimasukkan dua buah angka bakal menghasilkan satu angka. Satu angka tersebut tidak jarang kali bernilai jumlah dari dua angka yang diinput tadi. Maka bisa ditarik kesimpulan faedah tersebut merupakan faedah penjumlahan. Hacker / cracker lantas dapat menciptakan simulasi dari faedah tersebut untuk dipakai pada aplikasi lain atau pengembangan aplikasi tersebut, contohnya software yang bisa mengalikan. Dengan cerdiknya hacker / cracker menciptakan software perkalian dengan memanfaatkan faedah penjumlahan yang menjumlahkan angka kesatu dan diulang sejumlah angka kedua (atau sebaliknya). Begitulah tidak cukup lebih reverse engineering dalam software.
Jadi menurut keterangan dari ane, reverse engineering tidaklah mudah. Dibutuhkan kecermatan yang tinggi, kesabaran yang ekstra, keterampilan analisis dan imajinasi. Jadi masih bingungkah dengan reverse engineering? Kalau tambah bingung sama!!!
Sekian dulu share dari ane gan, si ya neks taim.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar