Technology

Javascript Adalah-kursus pemrograman di majalengka

 Javascript Adalah-kursus pemrograman di majalengka
Tak jarang saat kita berselancar di internet, atau sedang nongkrong di sekian banyak  media online (terutama forum), mendengar sebuah istilah yang tersiar asing namun menarik, yakni javascript. Istilah ini tidak jarang kita dengar di artikel-artikel yang membicarakan tutorial ngeblog. Nah, apa tersebut javascript ? Semacam mantra atau gimana ?

Javascript ialah salah satu bahasa pemrograman yang digunakan untuk website web. Kan bahasa pemrograman web tersebut ada banyak, terdapat PHP, ASP, Ruby, dan beda sebagainya. Nah, ini salah satu misal dari bahasa tersebut.

Cara Kerja Javascript Adalah Sebagai Berikut
Berbeda dari yang lain, Javascript ini sifatnya client-side. Maksudnya, seluruh proses yang dilaksanakan oleh javascript ini akan dilaksanakan oleh client (pengunjung web). Kalau yang lainnya tersebut server-side, proses-nya di-run oleh server. Si client melulu mengirim request dan request-nya diproses di server yang lantas hasilnya diantarkan kembali ke client melewati peramban web.

Sejarah Javascript Adalah…
Seperti yang sudah saya baca dari Wikipedia, JS (kita kini nyebutnya JS aja biar ngirit), dulu namanya bukan Javascript, tetapi Livescript. Entah saya ngga tau alasannya mengapa kok namanya diganti menjadi JS. Saya pun ngga ngerti mengapa kok website Livescript masih ada sampai sekarang?
JS ini sendiri diciptakan oleh seseorang yang bekerja di perusahaan Netscape, suatu perusahaan yang mengembangkan web browser, namanya tersebut Brendan Eich, kini dia ialah Co-founder di Mozilla Foundation. Kalau dipikir-pikir, dia kegemaran banget ya mainan web browser? XD

Maaf ada tidak banyak kekurangan, sebetulnya nama paling mula itu bukanlah Livescript, namun Mocha. Dia mulai kerja di Netscape pada April 1995 untuk menciptakan Mocha dan dia ganti namanya jadi Livescript pada September 1995 yang kesudahannya menjadi Javascript di bulan yang sama.

Penerapan Javascript
Saat kita menciptakan sebuah halaman web dengan bermodalkan HTML sama CSS saja, dapat saja jadi. Tapi apakah halaman web tersebut cuma buat disaksikan saja? Apa tidak ada sebuah interaksi yang dilaksanakan oleh klien? Kalau saya sih mestinya ada.

Saya beri misal yang simpel. Di website ini, jajaki lihat di bagian penelusuran yang terdapat di sebelah kanan. Setelah klien (pengunjung) mengetikkan sebuah hal yang hendak dia cari, tentulah dia mengurangi tombol “Cari”. Lalu apa yang terjadi sesudah di klik? Mencengangkan bukan???

Setelah tombol di-klik, maka akan hadir artikel-artikel yang membicarakan mengenai apa yang ditelusuri oleh pengunjung tadi. Sebelum permintaan tersebut diubah oleh server, akan diubah terlebih dahulu oleh bahasa yang berbasis client-side, yaitu Javascript.

Contoh lain, saya atur TKP-nya di Tokopedia. Di halaman mula Tokopedia, jajaki klik tombol “Masuk”. Yang terjadi kemudian merupakan muncul suatu box yang isinya form bikin login. Nah, kegiatan box login yang bergerak sesudah tombol Masuk di-klik tersebut yang memroses ialah Javascript.

Intinya, Javascript ini berfungsi supaya suatu halaman web tersebut menjadi lebih dinamis. Agar dapat terjadi interaksi antara klien dengan web tersebut. Nah, interaksi itu-lah yang nantinya bakal diproses oleh Javascript sebelum dikirim ke server. Jadi dengan Javascript, halaman web tidak melulu buat dilihat-lihat aja, si klien juga dapat berinteraksi dengan situs.

Kenapa mesti gunakan Javascript ? Kelebihan Javascript ialah ?
1. Mudah Dipelajari
Alasan utama buat anda untuk menggunakan javascript merupakan kemudahan dalam scripting. Meskipun masih awam di dunia pemrograman, kita pasti dapat menggunakan javascript. Hampir seluruh programmer bahasa pemrograman yang mereka pelajari pada awal-awal ialah javascript di samping bahasa simpel seperti C++ dan Pascal.
Javascript fundamental ialah hal yang mesti dipelajari sebelum terjun menjadi seorang front
end engineer. Karena nantinya, inginkan membuat software apapun bila urusan unsur depan (tampilan) tentu akan berurusan dengan javascript. Baik tersebut React, Node, Angular, Express, maupun yang lainnya, semuanya berupa javascript. Jadi, andai dasarnya saja tidak paham, dalamnya pun tidak bakal paham.

Bahkan di sekolah-sekolah yang konsentrasi pada engineering, javascript ialah bahasa yang mesti dikuasai oleh seluruh siswanya. Tapi bila hal ini saya ngga setuju sih. Masa’ seluruh siswa mesti menjadi front-end, terus back-end-nya siapa? Apa seluruh siswa dipaksa menjadi seorang full-stack developer?

Untuk hal referensi pembelajaran, javascript gampang sekali ditemukan, baik secara luar maupun dalam jaringan. Jika hendak berupa buku, mampir saja ke toko buku, lihat di bagian kitab komputer, tentu ada kitab yang membicarakan dasar-dasar javascript. Atau kalau hendak yang lebih murah dapat mencarinya di internet. Banyak kok artikel-artikel yang menyerahkan tutorial bahasa javascript ini.

2. Sangat Ringan
Javascript ialah bahasa pemrograman yang berbasis client-side, yang dengan kata lain seluruh proses yang terjadi pada suatu halaman bakal diproses oleh klien, peramban web. Jadi server melulu memproses HTTP-request-nya saja.

Berbeda dengan bahasa pemrograman beda yang berbasis sisi-server. Alurnya yang kesatu ialah request dari peramban ke server, terus si server menerima request dan mengolahnya. Setelah request diproses, lantas hasilnya akan dibalikkan ke klien melewati peramban. 3x tahapan kerja, request->proses->respon.

Sedangkan dengan javascript yang sisi-klien ini, 3 tahap itu dirangkum menjadi 2 langkah, yaitu proses dan respon saja. 2 langkah tersebut juga hanya dilaksanakan di komputer lokal saja, jadi dapat mempersingkat waktu. Inilah yang menciptakan javascript sangat enteng untuk dipakai.


3. Bisa Dikolaborasikan
Kelebihan javascript berikut yang menciptakan saya paling suka. Javascript tersebut tidak sombong. Dia dapat berkawan dengan yang lainnya, laksana PHP. Kelebihan macam ini yang menciptakan pekerjaan pengembang menjadi lebih cepat selesai. Jika ada faedah yang tidak mampu dilaksanakan oleh PHP, jalankan saja gunakan javascript. Selesai, kembali terus tidur.

Kekurangan Javascript Adalah Sebagai Berikut :
1. Tidak Aman
Jika Anda hendak membuat software web yang krusial, perlu autentikasi, yang data-data di dalamnya tersebut penting, tidak boleh membangun software hanya dengan javascript saja. Karena javascript tidak dapat menghandle ketenteraman semacam itu.

Meskipun aplikasinya diciptakan dengan library, sebut saja Angular, masih tetap mesti menggunakan pengaman yang lebih aman pada bahasa lain, PHP contohnya. Fungsi PHP-nya tersebut akan mengirim respon ke JS yang telah dienkripsi. Jadi data yang hadir tidak akan dapat dibaca.


Apabila hendak menggunakan plugin, dari manapun, tidak boleh asal gunakan saja. Jika memungkinkan, cari di website yang terdapat kolom review-nya sampai-sampai kita dapat mengetahui bagaimana usage dari plugin tersebut ketika dipakai. Pastikan tidak terdapat orang yang menjabarkan plugin itu ada celahnya. Meskipun tidak seluruh sistem tersebut aman, sangat tidak celahnya susah ditemukan.

2. Bukan Bahasa Pemrograman yang OOP
Mulai sejumlah tahun ke belakang, cara OOP dalam pemrograman tidak jarang digunakan. Alasannya, dengan OOP pengembang menjadi lebih gampang dalam urusan pengembangan. Karena seluruh strukturnya jelas dan teratur rapi. Berbeda dengan teknik tradisional yang menempatkan semua kegunaannya pada satu tempat. Developer mesti diribetkan dengan mencari faedah yang akan diolah satu per satu dari semua faedah yang ada.

Begitu lah yang terjadi andai kita memakai Javascript. Tapi tantangan ini dapat diakali. Misal, anda akan mengetikkan javascript yang khusus guna bagian user. Tulis script-nya melulu pada file khusus, misal : user.js. Jadi di script user.js ini melulu memproses fungsi-fungsi yang diperuntukkan modul user saja, sehingga pengembang tidak butuh repot mencari faedah login dimana faedah ini melulu ada pada user (biasanya).

3. Hanya Sebagai Pembantu Saja
Bahasa Javascript tidak dapat digunakan untuk menciptakan sebuah software yang berdiri sendiri, atau tidak jarang disebut dengan standalone app. Tidak laksana bahasa lain, laksana C++ atau Java yang dapat dicompile kemudian jadi sebuah software dengan bahasa tersebut sendiri.

Hal ini tidak berlaku untuk javascript. Untuk menciptakan aplikasi, dibutuhkan bahasa lain guna mengompile-nya supaya menjadi suatu aplikasi. Bahasa itu ialah bahasa markah, HTML. Tanpa HTML, Javascript tidak bakal berjalan dengan sempurna. Jadi sebelum mulai belajar javascript, pastikan sudah menguasai HTML terlebih dahulu.

Bedanya sama NodeJS, React, Angular, jQuery tersebut apa?
Hmm… Saya kupas yang NodeJS dulu ya. Jadi gini, Javascript ialah induknya atau akar nya. Sedangkan NodeJS ini turunan kesatu-nya. Turunan yang diubah sedemikian rupa dan menjadi suatu framework yang paling ciamik. Eh… Node ini bukan framework sih, namun versi beda dari suatu javascript. Kalau framework-nya (Node) terdapat React, Express, dan kawan-kawannya.

Nah, React telah terjawab. Sekarang Angular, sekalian sama jQuery-nya. Angular (include pun sama jQuery) ini ialah sebuah library-nya JS. Library tersebut macam plugin. Plugin yang digunakan untuk mempermudah, mempersingkat proses pengembangan website. Dengan pertolongan mereka, pengetikan JS menjadi jauh lebih simpel dan lebih efisien.

Contoh Kode Program Javascript

1
2
3
4
5
6
7
8
<button id="tombol">Klik saya!</button>
<script>
  var tombol = document.getElementById("tombol");
  tombol.addEventListener("click", function()
  {
    alert("Belajar Memahami Apa itu Javascript. Javascript adalah sebuah bahasa pemrograman blabla");
  });
</script>
Yang namanya programming tidak akan dapat kalau belum mencobanya. Biar jago, kini kita jajaki gimana sih rasanya JS itu? Nikmat ngga? Sebagai contoh, disini saya akan menciptakan alert saat sebuah tombol di-klik
Klik saya!

Saya rasa di unsur tombol (html) tentu sudah pada paham. Saya kupas yang JS-nya aja.

document.getElementById() : ini faedah buat memilih DOM menurut ID. Di atas saya isi id-nya tombol, cocok yang terdapat di html-nya.



addEventListener() : kegunaannya untuk menambahkan faedah pada suatu event. Di misal saya gunakan event click. Jadi, sesudah tombol diklik nantinya akan muncul faedah yang anda tulis dibawahnya.

alert() : untuk memperlihatkan peringatan. Bagi demo silakan diusahakan di browser setiap biar langsung paham.

<script>
  function contoh()
  {
    alert("Belajar Memahami Apa itu Javascript. Javascript adalah sebuah bahasa pemrograman blabla");
  }
</script
<button onclick="contoh()">Klik saya!</button>

Copy code di atas dengan nama contoh.html atau file apapun terserah kita namanya. Tetapi saya menganjurkan dengan ekstensi html. Contoh (belajar.html, dll).

Dan jajaki jalankan filenya di browser. Ketikkan file nya dua kali dan kita akan menyaksikan tampilan seperti inilah ini :

contoh hasil kode javascript


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent in Sports

3/Sports/post-list

Popular Posts

Label

Arsip Blog

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.